Mengulik Sejarah Dunia di Kota Kemang



Museum di Tengah Kebun adalah sebuah museum yang terletak di kawasan Kemang, terselip diantara pemukiman warga dan perkantoran. Museum ini dibuka untuk umum sejak 7 tahun yang lalu. Sjahrial Djalil, sang pemilik Museum, menghabiskan waktu 42 tahun untuk mengumpulkan 2.481 koleksi benda bersejarah, yang berasal dari 63 negara dan 21 provinsi di Indonesia.

Semua benda-benda bersejarah tersebuut diletakkan dengan sangat apik di museum yang sekaligus

merupakan tempat tinggal Djalil. Bangunan rumah seluas 700 meter persegi ini dikelilingi kebun seluas 3,5 hektar. Konsep rumahnya sangat tradisional, dipadu dengan perabotan dan pernak-pernik bersejarah dari berbagai negara.

Djalil sudah mengelilingi dunia sebanyak 26 kali dan melihat 103 museum di seluruh dunia. Baginya, belum pernah sekalipun ia melihat konsep museum dipadukan dengan kebun.

Bila dihitung-hitung, koleksi benda bersejarah miliknya telah mencapai 5 ribuan. Namun karena ruangan rumah ini tidak cukup untuk menampung semua benda, koleksi yang tersisa disimpan di gudang saja.

Di bagian ruang tamu, terdapat sofa hasil modifikasi gamelan. Wayang-wayang dari abad ke-18 serta Patung Loro Blonyo, berjajar rapi di tembok dan di sudut-sudut ruangan. Kamar Sjahrial Djalil sendiri didekor dengan lukisan tango asal Argentina. Selain itu, ada juga lukisan yang diduga sebagai karya Picasso, serta simbol dari berbagai agama seperti patung Yesus Kristus dan arca kepala Buddha.

Sejak usia 18 tahun, Djalil sudah gemar mendekor ruangan. Ketika itu ia tinggal bersama kakaknya di sebuah kamar kos. Naluri seni yang begitu kuat, membuat tangan-tangannya bergerak untuk menyulap kamar kos kakaknya menjadi sesuatu yang indah dan bernilai seni.

Comments

Popular posts from this blog

The Tree House, Tongabezi, Zambia

Tumbleweed House